Seputar Indonesia, 08-09-2008, putu nova a putra/ wisnoe moerti
Foto: Sobirin 2007, Bandung Semakin Padat
Sementara itu, anggota LSM Tatar Sunda Sobirin Supardiyono mengatakan, besarnya jumlah penduduk yang saat ini mendiami Kota Bandung lebih disebabkan karena tidak adanya pembatasan jumlah penduduk yang mendiami suatu kota.
BANDUNG(SINDO)
Kota Bandung semakin padat penduduk. Kenaikan jumlah penduduk di Kota Kembang ini diperkirakan mencapai 100.000 per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tidak hanya disebabkan tingkat kelahiran warga Kota Bandung yang tinggi, tapi derasnya arus urbanisasi seperti pasca-Lebaran.
Para pendatang ini tidak hanya berasal dari kota-kota sekitar Bandung, tapi dari kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Endang Warsoma mengatakan, saat ini jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,3 juta jiwa.
Sedangkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya mencapai 1,59%. “Biasanya mereka adalah penduduk pendatang yang mencari pekerjaan di Kota Bandung. Mereka secara tidak langsung menambah jumlah penduduk Bandung semakin banyak. Dari data yang kami miliki, pertambahannya bisa mencapai 100.000 jiwa per tahunnya,” ujar Endang saat dihubungi SINDO kemarin. Dia menjelaskan, setiap pendatang yang baru memasuki Kota Bandung semestinya mendaftarkan diri melalui registrasi kependudukan di masing-masing kecamatan.
Untuk meminimalkan laju pertambahan penduduk, pihaknya bersama dinas lain selalu melakukan operasi kependudukan. “Pemerintah melalui tim yustisi biasanya selalu melakukan penertiban kependudukan setiap tahunnya, termasuk pasca-Lebaran yang diduga menjadi salah satu momentum pertambahan pendatang baru di Kota Bandung, ”kata Endang.
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Statistik Disdukcapil Kota Bandung Iwan Irawan menambahkan, jumlah penduduk di Kota Bandung hingga April 2008 mencapai jumlah 2.223.901 jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah kepadatan penduduk berdasarkan validasi data dari Desember 2007 hingga Maret 2008.
Sementara data kependudukan dari April sampai Agustus 2008 belum termasuk dalam angka tersebut. “Jadi jika ada pertumbuhan sekitar 300 jiwa setiap bulan, kemungkinan ada pertumbuhan penduduk sampai 1.500 jiwa dari April sampai Agustus 2008,” papar Iwan saat ditemui SINDO beberapa waktu lalu.
Dari 30 kecamatan, tiga wilayah yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan Batununggal seluas 489,950 hektare (ha) dengan 118.367 jiwa. Disusul Kecamatan Bandung Kulon seluas 330,000 ha dengan 117.675 jiwa, dan Kecamatan Kiaracondong seluas 436,304 ha dengan 115.623 jiwa. “Sementara kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Cinambo dengan 727,417 ha yang memiliki penduduk 20.761 jiwa, ” tandasnya.
Sementara itu, anggota LSM Tatar Sunda Sobirin Supardiyono mengatakan, besarnya jumlah penduduk yang saat ini mendiami Kota Bandung lebih disebabkan karena tidak adanya pembatasan jumlah penduduk yang mendiami suatu kota. Imbasnya, Kota Bandung hanya dijadikan kota untuk mengadu peruntungan seperti halnya Jakarta. Bertambahnya pengemis dan pengangguran karena para pendatang yang tidak mempunyai skill bekerja tetap nekat datang untuk mengadu nasib.
“Kalau di Singapura saja, mereka berani untuk membatasi jumlah penduduknya,dan ini terbukti cukup efektif, seharusnya di Indonesia juga begitu. Mereka yang datang ke Kota Bandung tidak hanya mengotori kota, namun benar-benar bisa turut serta membangun Kota Bandung,” ujar Sobirin. Soal pembatasan jumlah penduduk, menurut dia, harus dilakukan melalui kajian ilmiah. Salah satu yang bisa dijadikan rekomendasi kajian tersebut adalah hanya penduduk yang mempunyai kemampuan untuk turut serta membangun Kota Bandung yang bisa mendiami kota.
Bagi mereka yang hanya membebani, Pemkot Bandung berhak mengembalikan mereka ke daerah asalnya. Menurutnya, jumlah penduduk Kota Bandung idealnya tidak lebih dari 500.000 orang. Salah satu indikatornya adalah kebutuhan air untuk masyarakat yang saat ini hanya 40 liter/orang/hari. Idealnya,kebutuhan air bagi masyarakat mencapai 200 liter/orang/hari.
“Itu artinya, jumlah penduduk terlalu banyak dan sumber daya air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masing-masing orang. Dengan pertambahan jumlah penduduk, pada akhirnya lingkungan semakin rusak. Berdasarkan penelitian National Geographic, jumlah penduduk Kota Bandung 2015 akan semakin membebani kota, ”tandasnya.
(putu nova a putra/ wisnoe moerti)
Foto: Sobirin 2007, Bandung Semakin Padat
Sementara itu, anggota LSM Tatar Sunda Sobirin Supardiyono mengatakan, besarnya jumlah penduduk yang saat ini mendiami Kota Bandung lebih disebabkan karena tidak adanya pembatasan jumlah penduduk yang mendiami suatu kota.
BANDUNG(SINDO)
Kota Bandung semakin padat penduduk. Kenaikan jumlah penduduk di Kota Kembang ini diperkirakan mencapai 100.000 per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tidak hanya disebabkan tingkat kelahiran warga Kota Bandung yang tinggi, tapi derasnya arus urbanisasi seperti pasca-Lebaran.
Para pendatang ini tidak hanya berasal dari kota-kota sekitar Bandung, tapi dari kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Endang Warsoma mengatakan, saat ini jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,3 juta jiwa.
Sedangkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya mencapai 1,59%. “Biasanya mereka adalah penduduk pendatang yang mencari pekerjaan di Kota Bandung. Mereka secara tidak langsung menambah jumlah penduduk Bandung semakin banyak. Dari data yang kami miliki, pertambahannya bisa mencapai 100.000 jiwa per tahunnya,” ujar Endang saat dihubungi SINDO kemarin. Dia menjelaskan, setiap pendatang yang baru memasuki Kota Bandung semestinya mendaftarkan diri melalui registrasi kependudukan di masing-masing kecamatan.
Untuk meminimalkan laju pertambahan penduduk, pihaknya bersama dinas lain selalu melakukan operasi kependudukan. “Pemerintah melalui tim yustisi biasanya selalu melakukan penertiban kependudukan setiap tahunnya, termasuk pasca-Lebaran yang diduga menjadi salah satu momentum pertambahan pendatang baru di Kota Bandung, ”kata Endang.
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Statistik Disdukcapil Kota Bandung Iwan Irawan menambahkan, jumlah penduduk di Kota Bandung hingga April 2008 mencapai jumlah 2.223.901 jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah kepadatan penduduk berdasarkan validasi data dari Desember 2007 hingga Maret 2008.
Sementara data kependudukan dari April sampai Agustus 2008 belum termasuk dalam angka tersebut. “Jadi jika ada pertumbuhan sekitar 300 jiwa setiap bulan, kemungkinan ada pertumbuhan penduduk sampai 1.500 jiwa dari April sampai Agustus 2008,” papar Iwan saat ditemui SINDO beberapa waktu lalu.
Dari 30 kecamatan, tiga wilayah yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan Batununggal seluas 489,950 hektare (ha) dengan 118.367 jiwa. Disusul Kecamatan Bandung Kulon seluas 330,000 ha dengan 117.675 jiwa, dan Kecamatan Kiaracondong seluas 436,304 ha dengan 115.623 jiwa. “Sementara kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Cinambo dengan 727,417 ha yang memiliki penduduk 20.761 jiwa, ” tandasnya.
Sementara itu, anggota LSM Tatar Sunda Sobirin Supardiyono mengatakan, besarnya jumlah penduduk yang saat ini mendiami Kota Bandung lebih disebabkan karena tidak adanya pembatasan jumlah penduduk yang mendiami suatu kota. Imbasnya, Kota Bandung hanya dijadikan kota untuk mengadu peruntungan seperti halnya Jakarta. Bertambahnya pengemis dan pengangguran karena para pendatang yang tidak mempunyai skill bekerja tetap nekat datang untuk mengadu nasib.
“Kalau di Singapura saja, mereka berani untuk membatasi jumlah penduduknya,dan ini terbukti cukup efektif, seharusnya di Indonesia juga begitu. Mereka yang datang ke Kota Bandung tidak hanya mengotori kota, namun benar-benar bisa turut serta membangun Kota Bandung,” ujar Sobirin. Soal pembatasan jumlah penduduk, menurut dia, harus dilakukan melalui kajian ilmiah. Salah satu yang bisa dijadikan rekomendasi kajian tersebut adalah hanya penduduk yang mempunyai kemampuan untuk turut serta membangun Kota Bandung yang bisa mendiami kota.
Bagi mereka yang hanya membebani, Pemkot Bandung berhak mengembalikan mereka ke daerah asalnya. Menurutnya, jumlah penduduk Kota Bandung idealnya tidak lebih dari 500.000 orang. Salah satu indikatornya adalah kebutuhan air untuk masyarakat yang saat ini hanya 40 liter/orang/hari. Idealnya,kebutuhan air bagi masyarakat mencapai 200 liter/orang/hari.
“Itu artinya, jumlah penduduk terlalu banyak dan sumber daya air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masing-masing orang. Dengan pertambahan jumlah penduduk, pada akhirnya lingkungan semakin rusak. Berdasarkan penelitian National Geographic, jumlah penduduk Kota Bandung 2015 akan semakin membebani kota, ”tandasnya.
(putu nova a putra/ wisnoe moerti)
No comments:
Post a Comment