Monday, October 20, 2008

MEREKA MERINDUKAN KOTA YANG TEDUH

RUANG TERBUKA HIJAU
KOMPAS Jawa Barat, 20-10-2008, Mohammad Hilmi Faiq
Foto: www.play-montreal.com
Anggota DPKLTS, Sobirin, menguraikan, 1 hektar hutan kota sangat efektif untuk menetralisasi 736.000 liter limbah cair buangan dari 16.355 orang, menghasilkan 0,6 ton oksigen yang dapat menyegarkan 1.500 warga per hari, dan menyimpan 900 meter kubik air tanah per tahun.



Tak kurang dari enam anak usia belia asyik bermain pancing-pancingan di kolam plastik di Taman Lansia, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Minggu (19/10). Mereka tak takut berbasah-basahan di antara kecipuk air. Meskipun orangtuanya berkali-kali mengajak anak-anaknya menyudahi permainan itu, mereka seolah tak acuh dan tetap asyik dengan mainan itu.

Tak jauh dari mereka, Sigit Aris (38) duduk bersama istri dan dua temannya di atas plastik terpal. Di tengah mereka tersuguh minuman botol dan aneka kue. Mereka berbincang diselingi tawa ringan. Sementara anak Sigit asyik bersepeda di atas rerumputan tak jauh dari mereka.

"Di sini karena udaranya sejuk dan nyaman. Pepohonan yang rindang dan daun-daun yang hijau itu enak banget dipandang," kata Sigit. Sigit mengingat, sekitar 15-20 tahun lalu, masih banyak tempat rindang dan sejuk seperti Taman Lansia ini yang bisa ditemui di berbagai tempat di Kota Bandung. Pria asli Yogyakarta yang sudah puluhan tahun hidup di Bandung ini kerap bermain di taman waktu itu. Daerah belakang Gedung Sate adalah salah satu tempat favoritnya.

Saat ini, bagi Sigit, hanya Taman Lansia yang tersisa. Belakang Gedung Sate telah berubah menjadi bangunan. Kalaupun ada, taman-taman yang baru dibangun belum menyuguhkan kesejukan yang memadai.

Hal senada dikatakan Heriyanto (28). Baginya, Kota Bandung sudah tidak sejuk dan tak teduh lagi karena hutan kota dan taman kota terus berkurang. Ini diperparah dengan polusi udara yang makin menggila.


Padahal, lanjutnya, sebagai orang kota, Heriyanto sangat membutuhkan taman kota untuk mengurangi stres setelah seharian beraktivitas sekaligus menyegarkan pernapasan. "Pemerintah bertanggung jawab atas kebutuhan warga, terutama fasilitas umum seperti Taman Lansia ini," katanya.


Liana (27) yang hampir setiap sore jalan-jalan di hutan kota Babakan Siliwangi mengatakan, di Kota Bandung semestinya tersedia minimal enam atau delapan hutan kota seperti Babakan Siliwangi. Fasilitas umum seperti ini amat mendukung bagi peningkatan kualitas warga, terutama dalam bersosialisasi.


Warga bisa berkumpul dan beraktivitas positif, entah itu sekadar jalan-jalan atau melukis di hutan kota Babakan Siliwangi. Anak-anak dapat mempelajari aneka tumbuhan secara lansung di habitatnya yang asli. "Jika dilihat dari segi kesehatan, tentu tidak terbantahkan lagi manfaat taman atau hutan kota. Polusi dan suhu udara bisa terkurangi," ujarnya.


Menyegarkan Warga


Anggota Dewan Pakar DPKLTS, Sobirin, menguraikan, 1 hektar hutan kota sangat efektif untuk menetralisasi 736.000 liter limbah cair buangan dari 16.355 orang, menghasilkan 0,6 ton oksigen yang dapat menyegarkan 1.500 warga per hari, dan menyimpan 900 meter kubik air tanah per tahun.


Seluas 1 hektar hutan kota juga mampu menguapkan air untuk kelembaban kota sebanyak 4.000 liter per hari, kesejukannya setara dengan pengurangan suhu 5-8 derajat Celsius, mampu meredam kebisingan suara 25-75 persen, dan meredam kekuatan angin sebanyak 75 persen.


Saat ini RTH Kota Bandung hanya 8,76 persen dari 16.729 hektar total luas kota. Pemerintah Kota Bandung perlu kerja serius untuk meningkatkan RTH sebagaimana yang diinginkan warga. (Mohammad Hilmi Faiq)

No comments: