Monday, September 03, 2007

KETIKA POHON TAK LAGI MELINDUNGI

Tribun Jabar, 03 September 2007, Referat

Foto: Marsis Santoso, PR, 04 Oktober 2006, Pohon Tumbang

Oleh: Sobirin

Tidak ada hujan, tidak ada angin, tiba-tiba pohon tanjung yang masih berdaun hijau ini tumbang. Padahal pohon tanjung ini direkomendasikan sebagai pohon lindung perkotaan.


Kejadian hari Selasa tanggal 28 Agustus 2007 yang lalu, ketika pohon tanjung (Mimusops elengii) di Jalan Tamansari Pasar Balubur tumbang, adalah kejadian kesekian kalinya pohon lindung di Kota Bandung yang seharusnya berfungsi lindung malah menelan korban.


Tidak ada hujan, tidak ada angin, tiba-tiba pohon tanjung yang masih berdaun hijau ini tumbang. Padahal pohon tanjung ini sangat direkomendasikan sebagai pohon lindung perkotaan di hampir seluruh dunia yang iklimnya memungkinkan seperti di Indonesia.

Bentuk pohon tanjung cukup menarik, tinggi bisa mencapai 15 meter, ukuran daun sedang, luas keteduhan bisa mencapai 125 meter persegi, bunga kecil putih harum, buah kecil seukuran melinjo, bila masak berwarna jingga merah, dan bisa dimakan sehingga menarik perhatian burung-burung. Menurut penelitian, walaupan kemampuan pohon tanjung ini hanya rendah saja dalam menyerap bahan pencemar limbah timbal (Pb), namun pohon ini tidak mudah rusak oleh pencemaran udara.

Pohon tanjung bisa berumur panjang. Sebuah pohon tanjung yang tumbuh di halaman Monumen Nasional di Kuala Lumpur Malaysia disebutkan telah berumur sekitar 100 tahun-an. Di Malaysia pohon tanjung dianggap istimewa, bunganya dipilih sebagai salah satu “bunga kebangsaan” Persekutuan Tanah Melayu.

Ketika mendengar pohon tanjung di Tamansari tumbang dan menelan korban, saya sangat terkejut. Rasanya saya mengenal pohon tersebut, karena sewaktu saya mahasiswa dan tinggal di asrama Villa Merah tahun1968, hampir tiap hari ketika rutin mencari makan di Pasar Balubur, saya selalu melewati pohon ini. Jadi umur pohon ini lebih dari 40 tahun-an. Kalau yang ada di Malaysia bisa berumur sampai 100 tahun-an, mengapa yang ini baru berumur 40 tahun-an bisa tumbang? Melihat keberadaannya, sepertinya pohon ini memang sakit berat. Perakarannya terlihat tidak baik, batang bagian bawah berwarna kehitaman, sebagian menampakkan permukaan kayunya karena kulit kayunya telah lama terkelupas. Nampak pula beberapa paku menghunjam di batang bawah pohon tanjung ini. Memang benar-benar tidak terawat!

Persyaratan pohon perkotaan

Memilih jenis pohon untuk kawasan perkotaan memang tidak boleh sembarangan. Ada pohon yang mudah tumbuh, rimbun daunnya, misalnya pohon angsana (Pterocarpus indicus), yang dikatakan mampu menyerap bahan pencemar timbal sampai 70 persen, tetapi sangat mudah patah apalagi kalau ada hujan disertai angin. Banyak diberitakan di banyak kota-kota besar antara lain di Jakarta, bahwa pohon angsana ini mudah tumbang dan menelan korban jiwa saat hujan angin. Di beberapa kota, pohon angsana ini banyak yang diganti dengan jenis pohon lain yang lebih kuat.

Pohon perkotaan memang perlu persyaratan, secara umum antara lain: cepat tumbuh, tahan terhadap hama penyakit, umur panjang, bentuk indah, tumbuh teratur sesuai dengan ruang yang ada, kompatibel dengan tanaman lain, serbuk sarinya tidak bersifat alergis.

Khusus pohon peneduh jalan ada persyaratan khusus, antara lain: bisa tumbuh pada tanah padat, tidak mempunyai akar menonjol di permukaan tanah, tahan terhadap hembusan angin kuat, dahan dan ranting tidak mudah patah, pohon tidak mudah tumbang, buah tidak besar, guguran daun sedikit, tahan terhadap pencemaran udara, luka akibat benturan mobil mudah sembuh, cukup teduh tapi tidak terlalu gelap, kompatibel dengan tanaman lain, bentuk pohon secara keseluruhan indah.

Saya sangat tidak menyalahkan pohonnya, tetapi memprihatinkan pemeliharaannya yang sangat minim atau bahkan tidak ada pemeliharan sama sekali. Kalaupun ada, pelaksanaan pemeliharaannya pun sembrono, sama sekali tidak mengantisipasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Misalnya, pohon dibiarkan bercabang banyak dengan beban daun yang tumbuh lebat sehingga berpotensi patah. Belum lagi diperparah oleh banyaknya akar yang terpotong akibat pembangunan selokan air, penanaman kabel dan pipa air, serta pembangunan trotoar yang asal gali sebagai dampak pembangunan yang sektoral.

Pemeliharaan pohon perkotaan harus dilakukan secara kontinyu dengan empat langkah, yaitu memberi air sesuai kebutuhan (watering), memberi makanan yang sebaiknya dengan pupuk organik (feeding), memangkas ranting-ranting kering dan cabang yang membahayakan (pruning), dan menyemprot anti hama (spraying). Salah satu langkah saja tidak dilakukan, maka pohon perkotaan bisa tumbuh tidak teratur dan berpotensi membahayakan warga kota.

Pohon-pohon yang segera harus ditebang dan diganti yang baru adalah pohon yang mati, yang membahayakan, saling berhimpitan, pohon terkena penyakit menular, pohon yang mengganggu jalur listrik dan telpon. Walaupun Kota Bandung masih sangat memerlukan banyak pohon, apalagi menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengamanatkan luas Ruang Terbuka Hijau hingga 30 persen dari total luas kota, tetapi untuk pohon yang membahayakan perlu segera diambil langkah-langkah seperlunya. Sebagai contoh, saya melihat di Jl. Ir. H. Juanda ada pohon damar (Agathis alba) yang agak condong ke jalan dan berpotensi membahayakan, segera untuk diambil tindakan sebelum musibah berikutnya datang. Selain itu masih banyak pohon-pohon sakit yang perlu mendapat perhatian semua pihak.

Sangat disarankan untuk segera dilakukan langkah-langkah terobosan oleh Pemkot Bandung dengan sisa anggaran tahun 2007 dan anggaran tahun 2008 yang akan datang, antara lain melakukan inventarisasi semua pohon perkotaan (terkait jenis, umur, tinggi dan kesehatannya). Singapura telah memiliki data base pohon perkotaan dan setiap pohon masing-masing memiliki kartu pohon untuk pengawasannya. Saya kira Pemkot Bandung pun mampu melakukan hal tersebut, asal dikombinasi dengan gerakan masyarakat dan gerakan kemitraan.

Penulis: Anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).

1 comment:

pra said...

Assalamu'alaikum Pak Sobirin

Pak kalau pohon Mahoni cocok untuk pohon peneduh jalan tidak?apakah percabangannya juga termasuk kuat?

Salam