Thursday, September 13, 2007

PENGHIJAUAN TIDAK SEKADAR MENANAM POHON

Pikiran Rakyat, 26 Februari 2007, Surat Pembaca
Iden Wildensyah
, Relawan Lingkungan

Foto: www.pemkot-malang.go.id, Gerakan Penghijauan


Penghijauan harus tetap dilaksanakan karena menurut Ir. Sobirin (DPKLTS), pohon adalah makhluk hidup yang tidak bisa berjalan tetapi memberikan peran yang signifikan bagi makhluk yang berjalan.



BULAN Februari hampir marak di Kota Bandung dengan kegiatan penghijauan. Sebuah kegiatan yang positif dalam mewujudkan Bandung sebagai kota yang hijau asri. Selain positif dalam meningkatkan cadangan air juga dalam menurunkan kadar polusi yang tinggi dari pencemaran udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor.


Namun adakalanya kegiatan penghijauan ini dilakukan temporer, cenderung insidental tanpa kegiatan lanjutan untuk mempertahankan pohon yang sudah ditanam. Hal ini menyebabkan pohon menjadi mati dalam sepekan setelah penanaman. Yang menggelitik di benak saya adalah penghijauan yang dilakukan dalam acara planosphere Sabtu 10 Februari 2007 di sepanjang Jalan Tamansari (dari Sabuga - Kebon Binatang), tanpa bermaksud mengesampingkan sisi positif dari kegiatan tersebut, rasanya sebelum melakukan penghijauan harus ditinjau dulu studi kelayakannya.

Dari pengalaman saya menanam pohon dengan penggarap di daerah Bandung Utara, pohon yang ditanam mempunyai jarak tertentu dengan pohon lainnya yaitu dalam kisaran 8-10 meter/ pohon. Hal ini ditujukan agar tidak terjadinya kerapatan pohon, terutama perkembangan dahan dan rantingnya tidak akan berebut ruang. Semakin rapat pohon juga akan menyebabkan persaingan untuk mendapat unsur hara semakin tinggi artinya akan ada pohon yang tidak akan bertahan.

Yang lucu lagi adalah, penghijauan di daerah yang sudah hijau, barangkali kalau saya boleh berpendapat, rasanya masih banyak lahan yang membutuhkan penghijauan seperti lahan-lahan di kawasan kritis, Punclut, Oray Tapa, Cikawari dan seputar kawasan Bandung selatan. Daerah kritis ini sangat penting dalam konservasi air di Cekungan Bandung.

Walaupun demikian penghijauan harus tetap dilaksanakan karena menurut Ir. Sobirin, dewan pakar DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda), pohon adalah makhluk hidup yang tidak bisa berjalan tetapi memberikan peran yang signifikan bagi makhluk yang berjalan, beberapa fungsi pohon di atas tanah di antaranya adalah: (a) Menghasilkan oksigen 1,2 kg/pohon/hari, (b) Membuat teduh/sejuk, menyerap panas 8x lebih banyak, (c) Menjaga kelembaban, menguapkan 3/4 air hujan ke atmosfir, (d) Menyerap debu, (e) Mengundang burung (f) Membuat kindahan.

Sementara itu fungsi pohon di bawah tanah di antaranya adalah: (a) Menyerapkan air ke tanah, (b) Mengikat butir-butir tanah, (c) Mengikat air di pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan.

Semoga masukan ini menjadi motivasi untuk terus melakukan penghijauan di daerah yang lebih membutuhkan.

Iden Wildensyah
Relawan Lingkungan
Jln. Banyumas No.10 Bandung
Telf.08170246890

No comments: