Saturday, October 13, 2007

MENYONGSONG MULOK PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Pikiran Rakyat, 13 Januari 2007, Forum Guru
Foto: Sobirin 2004, Lapangan Gasibu Bandung di hari Minggu

Oleh MIRA NURYANTI

Menurut Ir.
Sobirin, pemerhati dan peneliti lingkungan hidup, selama 310 hari dalam setahun, warga Bandung hidup dalam lingkungan yang tidak sehat. Fenomena tersebut tidak sejalan dengan visi Kota Bandung sebagai kota jasa yang bermartabat (bersih, nyaman, taat, bersahabat).



Awal Januari 2007 kemarin, guru-guru se-Kota Bandung membuat sejarah baru dalam dunia pendidikan. Yaitu sebagai kota pertama yang memasukkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menjadi mulok (muatan lokal) di sekolah se-Kota Bandung.


Peristiwa luar biasa itu terjadi pada acara kuliah umum bagi guru pendidikan PLH dalam rangka menyongsong diberlakukannya kurikulum PLH Kota Bandung. Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Bandung Bapak Dada Rosada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung dan jajaran stakeholder yang terkait. Pemberian mulok PLH akan dilaksanakan mulai semester II tahun ajaran 2006-2007.

Salah satu unsur manajemen penyelenggaraan PLH adalah aspek kebijakan. Dalam hal ini political will dari Pak Dada yang termanifestasi berupa dukungan penuh dengan menyetujui memasukkan PLH sebagai mulok kurikulum sekolah. Hal itu dilatarbelakangi oleh lingkungan Kota Bandung yang sudah tidak nyaman lagi. Sehingga upaya penyelamatan lingkungan hidup sangat mendesak bagi Kota Bandung.

Jalur pendidikan adalah salah satu upaya untuk membentuk masyarakat yang ramah dan berwawasan lingkungan. Menurut Ir. Sobirin, pemerhati dan peneliti lingkungan hidup, selama 310 hari/tahun, warga Bandung hidup dalam lingkungan yang tidak sehat. Fenomena tersebut tidak sejalan dengan visi Kota Bandung yaitu mewujudkan Kota Bandung sebagai kota jasa dan bermartabat (bersih, nyaman, taat, bersahabat). Karenanya, PLH sudah saatnya untuk digulirkan di Kota Bandung yang akan bermuara pada keberlanjutan keberadaan Kota Bandung.

Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sehingga PLH diarahkan pada sikap masyarakat yang ramah dan peduli terhadap lingkungan. Ada tujuh sasaran utama PLH Kota Bandung, yaitu;

Pertama, kepercayaan (trust); membantu anak didik membangun, kepercayaan dan keyakinan Kota Bandung mampu menjadi kota jasa yang bermartabat.

Kedua, kesadaran (awareness); membantu anak didik menggali kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait.

Ketiga, pengetahuan (knowledge); membantu anak didik mempelajari pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalah-masalah yang terkait.

Keempat, sikap (attitude) membantu anak didik memiliki rasa dan tata nilai lingkungan, serta motivasi untuk aktif mengambil bagian dalam kegiatan pemulihan dan pengendalian lingkungan hidup.

Kelima, keterampilan (skill); membantu anak didik menguasai keterampilan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah lingkungan.

Keenam, keikutsertaan (participation); membantu anak didik memperoleh kesempatan aktif terlibat di semua tingkatan perbaikan lingkungan.

Ketujuh, tindakan (action); membantu anak didik melakukan tindakan kegiatan perbaikan lingkungan dimulai dari lingkungan sendiri.

Pada operasionalisasinya, tujuh sasaran utama PLH tersebut berada di pundak guru sebagai fasilitator pembelajaran PLH. Maka sebagai tindak lanjut pemberlakuan program mulok PLH, diperlukan pelatihan guru-guru tentang PLH untuk penyatuan visi dan misi. Sehingga terjadi penyeragaman persepsi dan paradigma yang sama untuk mewujudkan tujuh sasaran utama PLH dengan berpijak pada prioritas masalah lingkungan hidup Kota Bandung.

Akhirnya revitalisasi lingkungan hidup, baik secara kualitas maupun kuantitas, adalah tanggung jawab kita semua. Dinas Pendidikan Kota Bandung telah mewadahinya melalui kurikulum PLH, tentu saja didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bandung. Tidak tanggung-tanggung, demi mewujudkan wajah Bandung yang ramah lingkungan, pembiayaan mulok PLH sepenuhnya dianggarkan dari Pemerintah Kota Bandung plus umroh gratis pun disiapkan sebagai bentuk apresiasi dari Wali Kota Bandung untuk guru-guru yang berhasil mengimplementasikan mulok PLH.

Sejarah bukan sekadar torehan emas, tetapi sejarah pada hari ini adalah sebentuk manifestasi tanggung jawab terhadap kelangsungan generasi pewaris dalam konteks lingkungan. Mari kita sukseskan mulok PLH di Kota Bandung yang pencanangannya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, bulan ini juga. Semoga.***
Penulis, Guru SMP Ganesha Kota Bandung, Tentor di Primagama TKI dan Pengajar di AMIK BSI Bandung.

No comments: